Senin, 16 November 2009

Iga Kambing Panggang


Bahan:

Iga kambing 400 gram, bersihkan
Nanas 1/4 buah, parut
Kecap manis 25 ml
Margarin 100 gram

Bumbu Halus:

Bawang putih 4 siung
Bawang merah 3 butir
Cabai merah 2 buah
Garam secukupnya
Gula pasir 1/2 sdt
Ketumbar 1/2 sdt, sangrai
Merica 1/2 sdt, sangrai

Pelengkap:

Sambal kecap
Nasi putih
Mentimun
Kol
Tomat
Selada kering

Cara Membuat:

1. Campur iga kambing, bumbu halus, nanas serut dan kecap. Aduk rata. Diamkan campuran iga selama 35 menit agar bumbu meresap.
2. Panggang iga diatas panggangan sambil diolesi dengan margarin dan sisa bumbu hingga matang dan kecoklatan. Angkat. (Agar matangnya rata, saat memanggang iga harus sering dibalik)
3. Sajikan iga panggang bersama pelengkapnya.

Untuk 2 porsi

Gecok Kambing


Bahan:

Daging kambing 450 gram, potong dadu 3 cm
Santan 600 ml dari 1/2 butir kelapa
Kelapa parut setengah tua 75 gram, sangrai, haluskan
Air 1 liter
Daun jeruk 2 lembar, iris tipis
Bawang goreng secukupnya
Air jeruk nipis 2 sdm

Bumbu:

Belimbing sayur 2 buah, iris tipis
Bawang merah 5 butir, sangrai, iris tipis
Kemiri 4 butir, sangrai, haluskan
Lengkuas 3 cm, memarkan
Merica bubuk 1/2 sdt
Garam secukupnya

Cara Membuat:

1. Didihkan air, masukkan daging kambing. Masak hingga daging lunak. Angkat dan tiriskan.
2. Panaskan santan, masukkan daging kambing. Masak hingga mendidih sambil diaduk.
3. Tambahkan kelapa parut yang sudah dihaluskan, belimbing sayur, bawang merah, kemiri, merica bubuk, lengkuas dan garam. Masak hingga matang dan kuah mengental sambil diaduk. Angkat.
4. Tuang gecok kambing dalam mangkuk saji, taburi diatasnya dengan daun jeruk, bawang goreng dan air jeruk nipis. Sajikan.

Untuk 3 porsi

Nasi Goreng Kambing


Bahan:

Nasi putih 400 gram
Daging kambing muda 200 gram, potong dadu
Minyak goreng 2 sdm
Minyak samin 1 sdt
Daun bawang 3 batang, potong kasar
Kubis 2 lembar potong kasar
Tomat 1 buah, potong kasar

Bumbu Halus:

3 siung bawang putih
5 butir bawang merah
3 buah cabai rawit
1/2 sdt merica bubuk
2 sdm kecap manis
Garam secukupnya
Gula pasir secukupnya

Pelengkap:

Bawang merah goreng secukupnya
Acar mentah (mentimun, nanas, cabai rawit)
Kerupuk udang

Cara membuat:

1. Panaskan minyak goreng, tumis bumbu halus hingga halus.
2. Masukkan daging kambing, minyak samin dan kol. Aduk rata. Tutup penggorengan, masak hingga daging lunak.
3. Tambahkan bahan yang lain, masak hingga bumbu meresap sambil diaduk. Angkat.
4. Sajikan hangat dengan pelengkap.

Untuk 2 porsi

Sambal Goreng Hati Kambing


Bahan:

Hati kambing 250 gram, rebus hingga matang, potong dadu 1 cm
Kentang 150 gram, potong dadu 1 cm
Petai 10 butir, iris 2 bagian
Gula merah serut 1 sdm
Daun salam 1 lembar
Serai 1 batang, memarkan
Lengkuas 2 cm, memarkan
Santan cair 150 ml
Cabai merah 4 buah, buang bijinya, iris tipis, goreng
Bawang merah goreng, secukupnya
Minyak goreng 500 ml

Bumbu Halus:

3 butir bawang merah
2 siung bawang putih
7 buah cabai merah
1/2 sdt ketumbar, sangrai
1/2 sdt merica
1/2 sdt gula pasir
Garam secukupnya

Cara Membuat:

1. Panaskan minyak, goreng kentang hingga matang dan berwarna kuning kecoklatan. Angkat dan tiriskan.
2. Panaskan 2 sdm minyak, tumis bumbu halus, lengkuas, daun salam dan serai hingga harum.
3. Tambahkan gula merah, aduk rata. Masukkan hati kambing, petai dan kentang. Aduk rata.
4. Tuang santan, masak hingga bumbu meresap dan santan menyusut.
5. Tambahkan cabai merah goreng, aduk rata. Angkat.
6. Masukkan sambal goreng hati kambing dalam piring saji. Taburi atasnya dengan bawang goreng.
7. Sajikan.

Untuk 4 porsi

Jumat, 06 November 2009

Ayam Bakar Rica


Bahan:

1 ekor ayam
6 buah cabe merah
6 siung bawang putih
2 potong jahe
5 sendok makan minyak sayur
1 ons buah tomat, air jetuk nipis, penyedap dan garam secukupnya

Cara Memasak:

Bersihkan ayam
Tumbuk halus semua bumbu kecuali jahe, tumis hingga kuning baru masukan jahenya dan bubuhi penyedap
Adonan bumbu lumurkan rata ada ayam, bubuhi minyak sayur dan air jeruk nipis
panggang sampai matang ( lebih harum dengan arang ), angkat dan siap hidangkan

Wahhhh....harumnya bikin laparrrrrrr.......

Hasan Al Banna


Hasan Al Banna dilahirkan di desa Mahmudiyah kawasan Buhairah, Mesir tahun 1906 M. Ayahnya, Syaikh Ahmad al-Banna adalah seorang ulama fiqh dan hadits. Sejak masa kecilnya, Hasan al Banna sudah menunjukkan tanda-tanda kecemerlangan otaknya. Pada usia 12 tahun, atas anugerah Allah, Hasan kecil telah menghafal separuh isi Al-Qur'an. Sang ayah terus menerus memotivasi Hasan agar melengkapi hafalannya. Semenjak itu Hasan kecil mendisiplinkan kegiatannya menjadi empat. Siang hari dipergunakannya untuk belajar di sekolah. Kemudian belajar membuat dan memperbaiki jam dengan orang tuanya hingga sore. Waktu sore hingga menjelang tidur digunakannya untuk mengulang pelajaran sekolah. Sementara membaca dan mengulang-ulang hafalan Al-Qur'an ia lakukan selesai shalat Shubuh.

Maka tak mengherankan apabila Hasan al Banna mencetak berbagai prestasi gemilang di kemudian hari. Pada usia 14 tahun Hasan al Banna telah menghafal seluruh Al-Quran. Hasan Al Banna lulus dari sekolahnya dengan predikat terbaik di sekolahnya dan nomor lima terbaik di seluruh Mesir. Pada usia 16 tahun, ia telah menjadi mahasiswa di perguruan tinggi Darul Ulum.

Demikianlah sederet prestasi Hasan kecil. Selain prestasinya di bidang akademik, Ia juga memiliki bakat leadership yang cemerlang. Semenjak masa mudanya Hasan Al-Banna selalu terpilih untuk menjadi ketua organisasi siswa di sekolahnya. Bahkan pada waktu masih berada di jenjang pendidikan i'dadiyah (semacam SMP), beliau telah mampu menyelesaikan masalah secara dewasa, kisahnya begini:

Suatu siang, usai belajar di sekolah, sejumlah besar siswa berjalan melewati mushalla kampung. Hasan berada di antara mereka. Tatkala mereka berada di samping mushalla, maka adzan pun berkumandang. Saat itu, murid-murid segera menyerbu kolam air tempat berwudhu. Namun tiba-tiba saja datang sang imam dan mengusir murid-murid madrasah yang dianggap masih kanak-kanak itu. Rupanya, ia khawatir kalau-kalau mereka menghabiskan jatah air wudhu. Sebagian besar murid-murid itu berlarian menyingkir karena bentakan sang imam, sementara sebagian kecil bertahan di tempatnya. Mengalami peristiwa tersebut, al Banna lalu mengambil secarik kertas dan menulis uraian kalimat yang ditutup dengan satu ayat Al Qur'an, "Dan janganlah kamu mengusir orang yang menyeru Tuhannya di pagi hari dan di petang hari, sedang mereka menghendaki keridhaan-Nya."(Q. S. Al-An'aam: 52).

Kertas itu dengan penuh hormat ia berikan kepada Syaikh Muhammad Sa'id, imam mushalla yang menghardik kawan-kawannya. Membaca surat Hasan al Banna hati sang imam tersentuh, hingga pada hari selanjutnya sikapnya berubah terhadap "rombongan anak-anak kecil" tersebut. Sementara para murid pun sepakat untuk mengisi kembali kolam tempat wudhu setiap mereka selesai shalat di mushalla. Bahkan para murid itu berinisiatif untuk mengumpulkan dana untuk membeli tikar mushalla!

Pada usia 21 tahun, beliau menamatkan studinya di Darul 'Ulum dan ditunjuk menjadi guru di Isma'iliyah. Hasan Al Banna sangat prihatin dengan kelakuan Inggris yang memperbudak bangsanya. Masa itu adalah sebuah masa di mana umat Islam sedang mengalami kegoncangan hebat. Kekhalifahan Utsmaniyah (di Turki), sebagai pengayom umat Islam di seluruh dunia mengalami keruntuhan. Umat Islam mengalami kebingungan. Sementara kaum penjajah mempermainkan dunia Islam dengan seenaknya. Bahkan di Turki sendiri, Kemal Attaturk memberangus ajaran Islam di negaranya. Puluhan ulama Turki dijebloskan ke penjara. Demikianlah keadaan dunia Islam ketika al Banna berusia muda. Satu di antara penyebab kemunduran umat Islam adalah bahwa umat ini jahil (bodoh) terhadap ajaran Islam.

Maka mulailah Hasan al Banna dengan dakwahnya. Dakwah mengajak manusia kepada Allah, mengajak manusia untuk memberantas kejahiliyahan (kebodohan). Dakwah beliau dimulai dengan menggalang beberapa muridnya. Kemudian beliau berdakwah di kedai-kedai kopi. Hal ini beliau lakukan teratur dua minggu sekali. Beliau dengan perkumpulan yang didirikannya "Al-Ikhwanul Muslimun," bekerja keras siang malam menulis pidato, mengadakan pembinaan, memimpin rapat pertemuan, dll. Dakwahnya mendapat sambutan luas di kalangan umat Islam Mesir. Tercatat kaum muslimin mulai dari golongan buruh/petani, usahawan, ilmuwan, ulama, dokter mendukung dakwah beliau.
Pada masa peperangan antara Arab dan Yahudi (sekitar tahun 45-an), beliau memobilisasi mujahid-mujahid binaannya. Dari seluruh Pasukan Gabungan Arab, hanya ada satu kelompok yang sangat ditakuti Yahudi, yaitu pasukan sukarela Ikhwan.

Mujahidin sukarela itu terus merangsek maju, sampai akhirnya terjadilah aib besar yang mencoreng pemerintah Mesir. Amerika Serikat, sobat kental Yahudi mengancam akan mengebom Mesir jika tidak menarik mujahidin Ikhwanul Muslimin. Maka terjadilah sebuah tragedi yang membuktikan betapa pengecutnya manusia. Ribuan mujahid Mesir ditarik ke belakang, kemudian dilucuti. Oleh siapa? Oleh pasukan pemerintah Mesir! Bahkan tidak itu saja, para mujahidin yang ikhlas ini lalu dijebloskan ke penjara-penjara militer. Bahkan beberapa waktu setelah itu Hasan al Banna, selaku pimpinan Ikhwanul Muslimin menemui syahidnya dalam sebuah peristiwa yang dirancang oleh musuh-musuh Allah.

Dakwah beliau bersifat internasional. Bahkan segera setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, Hasan al Banna segera menyatakan dukungannya. Kontak dengan tokoh ulama Indonesia pun dijalin. Tercatat M. Natsir pernah berpidato didepan rapat Ikhwanul Muslimin. (catatan : M. Natsir di kemudian hari menjadi PM Indonesia ketika RIS berubah kembali menjadi negara kesatuan).

Syahidnya Hasan Al-Banna tidak berarti surutnya dakwah beliau. Sudah menjadi kehendak Allah, bahwa kapan pun dan di mana pun dakwah Islam tidak akan pernah berhenti, meskipun musuh-musuh Islam sekuat tenaga berusaha memadamkannya.

Mereka ingin memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir benci. (QS Ash-Shaff : 8)

Masa-masa sepeninggal Hasan Al-Banna, adalah masa-masa penuh cobaan untuk umat Islam di Mesir. Banyak murid-murid beliau yang disiksa, dijebloskan ke penjara, bahkan dihukum mati, terutama ketika Mesir di perintah oleh Jamal Abdul Naseer, seorang diktator yang condong ke Sovyet. Banyak pula murid beliau yang terpaksa mengungsi ke luar negeri, bahkan ke Eropa. Pengungsian bagi mereka bukanlah suatu yang disesali. Bagi mereka di mana pun adalah bumi Allah, di mana pun adalah lahan dakwah. Para pengamat mensinyalir, dakwah Islam di Barat tidaklah terlepas dari jerih payah mereka. Demikianlah, siksaan, tekanan, pembunuhan tidak akan memadamkan cahaya Allah. Bahkan semuanya seakan-akan menjadi penyubur dakwah itu sendiri, sehingga dakwah Islam makin tersebar luas.

Di antara karya penerus perjuangan beliau yang terkenal adalah Fi Dzilaalil Qur'an (di bawah lindungan Al-Qur'an) karya Sayyid Quthb. Sebuah kitab tafsir Al-Qur'an yang sangat berbobot di jaman kontemporer ini. Ulama-ulama kita pun menjadikannya sebagai rujukan terjemahan Al-Qur'an dalam Bahasa Indonesia. Di antaranya adalah Al-Qu'an dan Terjemahannya keluaran Depag RI, kemudian Tafsir Al-Azhar karya seorang ulama Indonesia Buya Hamka. Mengenal sosok beliau akanlah terasa komplit apabila kita mengetahui prinsip dan keyakinan beliau. Berikut ini adalah prinsip-prinsip yang senantiasa beliau pegang teguh dalam dakwahnya.

Saya meyakini: "Sesungguhnya segala urusan bagi Allah. Nabi Muhammad SAW junjungan kita, penutup para Rasul yang diutus untuk seluruh umat manusia. Sesungguhnya hari pembalasan itu haq (akan datang). Al-Qur’an itu Kitabullah. Islam itu perundang-undangan yang lengkap untuk mengatur kehidupan dunia akhirat."
Saya berjanji: "Akan mengarahkan diri saya sesuai dengan Al-Qur’an dan berpegang teguh dengan sunah suci. Saya akan mempelajari Sirah Nabi dan para sahabat yang mulia."

Saya meyakini: "Sesungguhnya istiqomah, kemuliaan dan ilmu bagian dari sendi Islam."
Saya berjanji: "Akan menjadi orang yang istiqomah yang menunaikan ibadah serta menjauhi segala kemunkaran. Menghiasi diri dengan akhlak-akhlak mulia dan meninggalkan akhlak-akhlak yang buruk. Memilih dan membiasakan diri dengan kebiasaan-kebiasaan islami semampu saya. Mengutamakan kekeluargaan dan kasih sayang dalam berhukum dan di pengadilan. Tidak akan pergi ke pengadilan kecuali jika terpaksa, akan selalu mengumandangkan syiar-syiar islam dan bahasanya. Berusaha menyebarkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk seluruh lapisan umat ini."

Saya meyakini: "Seorang muslim dituntut untuk bekerja dan mencari nafkah, di dalam hartanya yang diusahakan itu ada haq dan wajib dikeluarkan untuk orang yang membutuhkan dan orang yang tidak punya.
Saya berjanji: "Akan berusaha untuk penghidupan saya dan berhemat untuk masa depan saya. Akan menunaikan zakat harta dan menyisihkan sebagian dari usaha itu untuk kegiatan-kegiatan kebajikan. Akan menyokong semua proyek ekonomi yang islami, dan bermanfaat serta mengutamakan hasil-hasil produksi dalam negeri dan negara Islam lainnya. Tidak akan melakukan transaksi riba dalam semua urusan dan tidak melibatkan diri dalam kemewahan yang diatas kemampuan saya."

Saya meyakini: "Seorang muslim bertanggung jawab terhadap keluarganya, diantara kewajibannya menjaga kesehatan, aqidah dan akhlak mereka."
Saya berjanji: "Akan bekerja untuk itu dengan segala upaya. Akan menyiarkan ajaran-ajaran islam pada seluruh keluarga saya, dengan pelajaran-pelajaran islami. Tidak akan memasukkan anak-anak saya ke sekolah yang tidak dapat menjaga aqidah dan akhlak mereka. Akan menolak seluruh media massa, buletin-buletin dan buku-buku serta tidak berhubungan dengan perkumpulan-perkumpulan yang tidak berorientasi pada ajaran Islam."

Saya meyakini: "Di antara kewajiban seorang muslim menghidupkan kembali kejayaan Islam dengan membangkitkan bangsanya dan mengembalikan syariatnya, panji-panji islam harus menjadi panutan umat manusia. Tugas seorang muslim mendidik masyarakat dunia menurut prinsip-prinsip Islam."
Saya berjanji: "Akan bersungguh-sungguh dalam menjalankan risalah ini selama hidupku dan mengorbankan segala yang saya miliki demi terlaksananya misi (risalah) tersebut."

Saya meyakini: "Bahwa kaum muslim adalah umat yang satu, yang diikat dalam satu aqidah islam, bahwa islam yang memerintahkan pemelukya untuk berbuat baik (ihsan) kepada seluruh manusia."
Saya berjanji: "Akan mengerahkan segenap upaya untuk menguatkan ikatan persaudaraan antara kaum muslimin dan mengikis perpecahan dan sengketa di antara golongan-golongan mereka."

Saya meyakini: "Sesungguhnya rahasia kemunduran umat Islam, karena jauhnya mereka dari "dien" (agama) mereka, dan hal yang mendasar dari perbaikan itu adalah kembali kepada pengajaran Islam dan hukum-hukumnya, itu semua mungkin apabila setiap kaum muslimin bekerja untuk itu."

KlapperTart


Bahan:

500 cc fresh milk125 gr gula pasir
25 gr tepung terigu
25 gr tepung custard
25 gr maizena
75 gr mentega
3 btr kuning telur
1 btr kelapa muda --> bisa pake 1 kaleng coconut young coconut meat in syrup, airnya dibuang
50 gr kenari panggang cincangkayu manis bubuk

Topping:

3 btr putih telur
4 sdm gula pasir
1 sdm tepung terigukismis direndam air hangat, peras dan ciprati rhumkayu manis bubukKenari panggang cincang secukupnya

Cara Membuat:

Panaskan 400 cc fresh milk dan gula pasir Larutkan tepung terigu, custard dan maizena dengan 100 cc fresh milk .
Masukkan campuran susu dan tepung kedalam susu panas, aduk terus sampai mengental dan meletup-letup.
Angkat dari api, masukkan mentega, aduk rata.
Masukkan kenari dan kayu manis bubuk dan rhum essence/pasta Masukkan kuning telur satu persatu Masukkan daging kelapa muda, aduk rata.
Masukkan adonan kedalam cup atau pinggan tahan panas sampai ¾ tinggi.
Bakar dengan cara ditim selama 15 menit dengan suhu 160° sampai ½ matang.
Kocok putih telur dengan mixer sambil dimasukkan gula sedikit sedikit sampai kaku.
Masukkan tepung terigu, aduk rata dengan spatula.
Semprotkan toping keatas adonan ½ matang sampai cukup tinggi, taburi dengan kismis, kenari dan kayu manis bubuk.
Bakar lagi sampai toping berwarna kekuningan.

Selamat mencoba...!